Evaluasi dakwah adalah suatu proses pengumpulan data menganalisis informasi tentang efektifitas dan dampak dari suatu tahap atau keseluruhan program. Ada juga yang mengemukakan bahwa evaluasi dakwah adalah meningkatkan pengertian manajerial dakwah dalam sebuah program formal yang mendorong para menejer atau pemimpin dakwah untuk mengamati perilaku anggotanya, lewat pengamatan yang lebih mendalam yang tidak dapat dihasilkan melalui saling pengertian diantara kedua belah pihak.
Selain penjelasan tentang pengertian evaluasi dakwah saya juga akan memaparkan prosedur evaluasi kegiatan dakwah, yaitu :
1. Menetapkan standar atau tolak ukur
Dengan alat pengukur itu barulah dapat dikatakan berhasil atau tidaknya tugas dakwah
2. Rencana evaluasi
Dalam melakukan evaluasi biasanya dikaitkan dengan model-model evaluasi yang akan digunakan, yaitu :
Ø Evaluasi Input
a) Peserta program, meliputi mad’u
b) Tim or staff, meliputi Da’I dan manajerial
c) Program, meliputi durasi
Terkait evaluasi input ada 4 kriteria :
1) Tujuan dakwah
2) Penilaian terhadap kebutuhan komunitas
3) Standar dari suatu praktek yang terbaik
4) Biaya untuk pelaksanaan program
Ø Evaluasi Proses
Evaluasi ini dilakukan untuk menilai bagaimana proses kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan rencana yang telah dirumuskan, evaluasi ini memfokuskan pada aktifitas interaksi antara mad’u dengan da’i.
Ø Evaluasi Akhir
Evaluasi ini dilakukan untuk menilai seberapa jauh tujuan-tujuan yang sudah direncanakan telah tercapai.
3. Mengumpulkan data
Tahapan selanjutnya adalah mengumpulkan data, pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, angket, studi dokumentasi dan pengamatan.
4. Menganalisis data
Menganalisis data dapatc dilakukan melalui 2 pendekatan yaitu pendekatan kulitatif dan pendekatan kuantitatif.
5. Menyajikan hasil analisis
Setelah semua ini selesai barulah kita menyajikan hasil analisis, cara menyajikan analisis ada 2 melalui laporan, yaitu laporan secara lisan dan laporan secara tertulis.
Untuk mengetahui apakah dakwah itu berhasil atau tidak, gagal atau tidak, harus ada proses evaluasi yang cermat, teliti, dan objektif dengan menetapkan parameter-parameter keberhasilan atau ketidak berhasilan suatu aktifitas dakwah, dan dari hasil evaluasi secara objektif dapat dijadikan sandaran atau patokan untuk menyusun langkah-langkah strategi dakwah yang lebih efektif pada masa berikutnya, dan isyarat untuk mengadakan evaluasi terdapat dalam firman Allah SWT yang artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok “. (QS. Al – Hasyr 59 ; 18 )
Dari ayat tersebut dapat difahami bahwa perlu adanya suatu proses evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan, untuk merencanakan hidup yang lebih baik dimasa-masa yang akan dating, termasuk kegiatan dakwah yang telah dilakukan perlu di evaluasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar